Senin, 27 Desember 2010

Jenis-Jenis Pemeliharaan

Jenis-Jenis Pemeliharaan
    Di bawah ini akan di jelaskan beberapa dari macam-macam pemeliharaan (maintenance), yaitu:
1. Preventive Maintenance
   Adalah kegiatan pemeliharan dan perawatan yang di lakukan untuk mencegah timbulnya kerusakan-
   kerusakan yang tidak terduga, dan menemukan kondisi kerusakan pada waktu di gunakan. Dalam
   prakteknya preventive maintenance yang di lakukan oleh suatu perusahaan dapat di bedakan:
   a. Continue maintenance adalah kegitan pemeliharaan dan perawatan yang di lakuakan rutin. contohnya
       membersihkan fasilitas atau peralatan, pelumasan, pengecekan oli, pengecekan isi bahan bakar
       pemanasan.
   b. Periodic maintenance adalah kegiatan pemeliharaan dan perawatan yang di lakukan secara periodic atau
       dalam jangka waktu tertentu.
2. Corecttive Maintenance
    Adalah pemeliharaan yang di lakaukan setelah terjadinya suatu kerusakan atau kelainan pada fasilitas
    atau   peralatan sehingga tidak dapat berfungsi dengan baik. Perawatan ini merupakan pemeliharaan dan
    tidak di jadwalkan dan biasa terjadi.
3. Improve maintenance
      Adalah suatu perawatan peningkatan dipakai bila dilakukan modifikasi pada peralatan sehingga 
    kondisinya meningkat dengan tujuan agar kerusakan tersebut tidak terulang dan mampu beroperasi sampai
    masa kerjanya (lifetime) tercapai.
4. Breakdown Maintenance
        Jenis perawatan ini hanya bisa di lakaukan apabila mesin samasekali mati karena ada kerusakan atau 
    kelainan dan tidak mungkin dapat di operasikan. Untuk dapat memperbaikinya maka prinsip kerja dari
    peralatan yang bersangkuta harus dapat di kuasai. Dengan di kuasainya prinsip kerja peralatan tersebut
    maka diagnosa terhadap kerusakan dapat di lakukan dengan cepat dan tepat.
Sifat Breakdown dapat di bedakan menjadi:
•    Sporadic, yatu breakdown yang terjadi mendadak, dramatis atau kerusakan – kerusakan alat yang yang
      tidak terduga, breakdown maintenance jenis ini bisa terjadi dan mudah di tanggulangi.
•    Kronis, yaitu minor breakdown tetapi frekuensi kejadiannya tinggi. Breakdown jenis ini sering di abaikan
      atau di lupakan setelah beberapakali usaha pengulangan yang gagal. Breakdown akan menyebabkan
      beberapa kerugian baik yang langsung maupun yang tidak langsung:
•    Kerugian langsung mencangkut biaya perbaikan, biaya pencegahan, kerugian cacat produk, dan lain
      sebagainya.
•    Kerugian tidak langsung mencakup penurunan produksi, merosotnya moral karyawan, menurunkan atau
      merusak citra perusahaan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar